Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Mengenal Penyakit Epilepsi Di Sekitar Kita

Penyakit epilepsi atau ayan sudah di kenal lama oleh masyarakat, tetapi pemahaman tentang penyakit ini masih rendah, karena masih banyak yang mengira bahwa penyakit ini menular. padahal penyakit epilepsi bukanlah penyakit menular, jadi penderitanya tidak perlu dikucilkan. Banyak orang yang memiliki pandangan epilepsi adalah penyakit kutukan, kena guna-guna, kerasukan roh, dapat menular melalui air liur yang dikeluarkan serta tidak boleh terkena air atau dekat api.   Namun semua anggapan itu tidaklah benar. Kondisi ini membuat penyandang epilepsi kadang dikucilkan dari lingkungan dan membuatnya merasa tertekan serta depresi. Padahal epilepsi dapat diobati dan dapat dikendalikan sehingga para penderitanya bisa hidup dengan normal.   Epilepsi merupakan penyakit saraf menahun yang menimbulkan serangan mendadak berulang-ulang tanpa alasan. Hal tersebut terjadi akibat lepasnya muatan listrik neuron kortikal secara berlebihan. Jika terus menerus dapat merusak fungsi otak. Kata ‘e

Penyakit degeneratif syaraf

Spinocerebellar Degeneration atau biasa di sebut Ataxia (mungkin banyak yang mengira merupakan dua penyakit yang berbeda, namun ini adalah satu penyakit, hanya saja berbeda nama) adalah penyakit yang menyerang otak kecil dan tulang belakang dan menyebabkan gangguan pada syaraf motorik. Penderita akan kehilangan kendali terhadap syaraf-syaraf motoriknya secara bertahap dan makin lama kondisi fisiknya akan makin parah! Awalnya mungkin penderita hanya akan merasa longtai saat berjalan, lalu penderita akan sering terjatuh, tidak bisa menggapai barang dalam jarak dekat, penderita ingin bergerak tapi tidak bisa bergerak, penderita ingin bicara tapi tidak bisa bicara, tapi penderita tidak kehilangan kecerdasannya dan tetap mengerti akan keadaannya.   Penyakit ini sangat-amat serius! Banyak orang yang mengira, kalau penyakit ini disebabkan oleh virus, tapi yang benar ada dua hal: bisa karena keturunan, atau mutasi gen, dan beberapa penyebab lain. Yang pasti, penyakit Spinocerebellar Atax